ILMU BUDAYA DASAR
Yoga Dwi Laksono
3C414396
Teknik
Industri
Tahun
2014
Universitas
Gunadarma
Daftar
Isi
1. Pengertian Manusia
dan Kegelisahan……………………………………… 1
2. Keterasingan……………………………………………............................ 2
3. Usaha-usaha
Mengatasi Kegelisahan……………………………………..... 2
4. Sebab-sebab Orang
Gelisah……………………………………………..... 2
5. Keterasingan…………………………………………………………........ 3
6. Usaha-usaha
Mengatasi Kegelisahan……………………………………… 3
7. Sebab-sebab Orang
Gelisah…………………………………………......... 3
8. Usaha mengatasi
Ketidakpastian…………………………………………. 4
9.
Penglaman………………………………………………………………... 5
Manusia
Dan Kegelisahan
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah yang beraru tidak tenteram hatinya selalu merasa
khawatir , tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hari maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam
kecemasa.
Kegelisahan
hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam
situasi tertentu gejala tingkah laku atau gerak gerik tersebut muknya lain dari
bisasanya mialnya berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil
menundukkannya kepadalnya memandang jauh kedepan sambil mengepalkan tangannya
duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk dengan wajah murung atau sayu,
malas bicara dan lain lain
Kegelisahan
merupakan salah satu ekspresi dari keemasan karena itu dalam kehidupn sehari
hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupunk
ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena
hal yang didingainkannya tidak tercapai.
Sigmund
Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang
menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan
kecemasan moril.
1. Kecemasan Objektif
Adalah
suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam
dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang
mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan
mungkin dari sifat bawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi
kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda
tertentu dalam keadaan tertentu di sekitarlingkungannya.
2. Kecemasan Neorotis
Kecemasan
ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari hati naluri.Menurut Sigmund
Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni ; kecemasan yang timbul karena
penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia)
dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebagainya.
3. Kecemasan Moril
Kecemasan
ini disebabkan karena kepribadian seseorang. Tiap kepribadian masing-masing
manusia memiliki bermacam-macam emosi antara lain isri, dengki, marah, gelisah,
cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu
secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu
sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa. Bila
dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut
kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman
dari dalam maupun dari luar. Cara mengatasi kegelisahan ini pertama-tama
dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap
tenang kita dapat berpikir secara jernih dan sehat, sehingga segala kesulitan
dapat kita atasi.
B.
Sebab-sebab Orang Gelisah
Sumber
kegelisahan itu bukan dari luar diri, tetapi dari dalam diri. Karena faktor
luar diri itu tidak dominan, Meskipun kita mampu menyelesaikan problem itu
dengan cara menyelesaikan pokok masalahnya dari luar, tapi ia akan dirundung
kegelisahan dalam bentuk lain. Begitu seterusnya tak pernah selesai.
Sebagai
contoh, ketika kita berada pada puncak kesedihan karena masalah ekonomi, kadang
kita tidak memperhatikan bahwa dititik kulminasi itu ada rasanya. Kita malah
terbuai dengan hal lain yang mengganggu pikiran kita. Padahal di titik
kesedihan itu ada geliat jiwa yang berpotensi untuk menyelesaikannya. Biarkan
jiwa kita merasakan getaran “sedih” itu. Rasakan bagaimana ia menemukan
penyelesaian dengan kejernihan hati dan kepasrahan kepada Tuhan, Sang Pemilik
Jiwa. Dialah yang memberi ketenangan dan kedamaian hati. Lepaskan duka kita
kepada Allah. Biarlah Dia yang membimbing dan menuntun hati kita. Berserah
dirilah kepada-Nya secara total. Sebab-sebab Orang Gelisah
·
Gelisah terhadap dosa-dosa dan
pelanggaran ( yang telah dilakukan )
·
Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak
memenuhi kepuasan spiritual)
·
Takut akan kehilangan milik ( harta dan
jabatan )
·
Takut menghadapi keadaan masa depan (
yang tidak disukai )
C.
Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Usaha-usaha
yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus
mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang.
Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita
atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah
dengan berserah diri kepada Tuhan.
D.
Keterasingan
Katerasingan
berasal dari kata terasing, dan dari kata dasar asing. Kata asing berarti
sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari
pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan
berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil
atau terpisah dari yang lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam
keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat
dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang,
sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perbuatan iti misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang, menghina
orang, dan sombong.
Kesalahan yang dibuat oleh seseorang juga dapat membuat
orang itu dalam keterasingan, dan karena itu dia merasa gelisah.
E.
Kesepian
Kesepian
berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Bermacam-macam penyebab
terjadinya kesepian, salah satunya frustasi. Dalam hal itu, orang tidak mau
diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan lebih
senang hidup sendiri. Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja
menjauhi pergaulan ramai. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder,
merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka
menyendiri. Karena menyendiri itu mengakibatkan kesepian.
F.
Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari
kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,
tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya
keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,
keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Orang yang
pikirannya terganggu tidak dapat berpikir secara teratur, apalagi mengambil
kesimpulan. Dalam berpikir, manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain,
sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru. Kalau toh
ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar.
G.
Sebab-sebab Terjadinya Ketidakpastian
Orang-orang yang pikirannya terganggu, tidak dapat
berpikir lagi secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Manusia pasti
menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh
rangsang-rangsang baru. Jika ia dapat berfikir baik akan memakan waktu yang
cukup lama dan sukar.
Beberapa
sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah:
1. Obsesi
Gejala
neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus,
biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak
diketahui oleh penderita. Misalnya, selalu berpikir ada orang yang ingin
menjatuhkan dia.
2. Phobia
Rasa
ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian
tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
Adanya
keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak
disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4. Histeria
Neorosa
jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang
menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang
lain.
5. Delusi
Pikiran
yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Delusi ada tiga
macam, yaitu:
a. Delusi
persekusi, Menganggap keadaan sekitarnya jelek.
b. Delusi
keagungan, Menganggap dirinya orang penting dan besar.
c. Delusi
melancholis, Merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa.
6. Halusinasi
Khayalan
yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Halusinasi buatan, misalnya dapat
dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena
halusinasi, orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan
dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan
sasarannya.
7. Keadaan
emosi
Dalam
keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada
keseluruhan pribadinya, antara lain gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing,
muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat
apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau
berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak
bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu
bahasa, termenung, dan menyendiri.
H. Usaha-usaha Mengatasi
Ketidakpastian
Untuk
dapat menyembuhkan keadaan itu tergantung kepada mental penderita. Andaikata
penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu
terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi
sendiri ke psikolog.
Bila
penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan
orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit,
sehingga tidak takut lagi. Orang yang bersikap sombong atau angkuh,bila mengalami
musibah baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka
sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan adalah
masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.
No comments:
Post a Comment