ILMU
BUDAYA DASAR
![](file:///C:/Users/DWILAK~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.png)
Yoga
Dwi Laksono
3C414396
Tahun
2014
Universitas
Gunadarma
Daftar
isi
1. Pengertian Cinta
Kasih…………………………………………………… 1
2. Cinta Menurut Ajaran
Agama……………………………………………. 1
3. Kasih
Sayang……………………………………………………………... 2
4. Kemesraan………………………………………………………………...
2
5.
Pemujaan…………………………………………………………………. 3
6. Belas
Kasihan…………………………………………………………….. 3
7. Cinta Kasih Erotis………………………………………………………...
4
8. Pengalaman Pribadi……………………………………………………….
5
9. Daftar Pustaka…………………………………………………………….
7
MANUSIA
DAN CINTA KASIH
A.
Pengertian cinta kasih
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karya W.J.S
Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau rasa saying, ataupun rasa
sangat kasih, sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan
sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta
dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena
itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan,
namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung
pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya.
Hikmah cinta itu sangat besar, hanya orang yang telah
diberi kefahaman dan kecerdasa oleh Tuhan sajalah yang mampu merenungkannya.
Hikmah-hikmah tersebut diantaranya:
1. Sesungguhnya
cinta itu merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia. Karena
setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan. Apakah seseorang akan
menempuh cintanya dengan cara yang terhormat dan mulia? Ataukah dengan cara
yang rendah dan hinda? Semuanya dapat diketahui setelah ia mendapatkan
rintangan dalam perjalanannya.
2. Bahwa
fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan
pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
3. Cinta
merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia
4. Fenomena
cinta jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat didalam hubungan
antar anggota keluarga, kerukunan masyarakat, serta ketentraman di seluruh
dunia.
B.
Cinta menurut ajaran agama
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam
berbagai bentuk. Terkadang seseorang mencintai dirinya sendiri, terkadang
mencintai orang lain, atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan
Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa di dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
a)
Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan
dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi
dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Manusia mencintai segala sesuati yang
mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang
menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri.
b)
Cinta kepada sesama manusia
Agar
manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia
lainnya tidak boleh membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Kita
harus menyeimbangkan cinta kita kepada orang lain. Sebab manusia butuh
kerjasama dan memberi bantuan kepada orang lain.
c)
Cinta seksual
Ini
di butuhkan karena inilah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang dan
kerjasama antara suami istri atau pasangan. Ini juga merupadakan faktor penting
bagi kelangsungan hidip berkeluarga.
d)
Cinta kebapakan
Dorongan
cinta ini nampak dalam cinta ayah kepada anaknya, karena mereka adalah
keturunan dan sumber kebahagiaan bagi sang ayah. Cinta ini lah yang sangat
penting dimiliki oleh seorang ayah
e)
Cinta kepada Tuhan
Cinta
yang satu ini adalah cinta yang paling murni dirasakan oleh manusia yang
memiliki pandangan hidup. Dengan rasa cinta kepada Tuhan bisa mengetahui apa
tujuan hidupnya. Cinta ini juga menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkan
semua bentuk kecintaan lainnya.
C.
Kasih Sayang
Seseorang akan merasa tidak berarti hidupnya jika tidak
memiliki atau mendapatkan rasa kasih sayang. Karena kasih sayang adalah sesuatu
yang paling mendasar yang diterima oeh seseorang. Kasih sayang juga merupakan
sebuah hak dan kewajiban bagi setiap manusia.
Dalam
kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci utama menjaga
kesempurnaan kehidupan berumah tangga. Cinta timbul saat seseorang mencintai
orang lain dan rasa cinta itu hilang saat melakukan pernikahan karena sudah
bersifat kasih sayang.
Kasih
sayang dalam berkeluarga semua dituntut untuk saling tanggung jawab, saling
mempercayai, menjaga kejujuran, dan saling terbuka satu sama lain. Jika salah
satunya hilang, maka hancurlah rumah tangga tersebut. Kasih sayang adalah dasar
komunikasi dam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua.
D. Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan ialah hubungan baik antara pria dan wanita yang sedang mabuk asmara
maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan biasanya merupakan perwujudan kasih
sayang yang menladam.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau
kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dan cinta. Kemesraan dapat menimbulkan
daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai
bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Rendra dalam puisinya
“Episode” misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta merasuk ke dalam jiwa dua
sejoli muda-mudi yang sedang menjalin cinta.
Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati
masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan
belaian-belaian mesra jari-jemari mereka yang bergetar.
Tiap manusia pernah bercinta, hanya saja tidak setiap
manusia dapat melahirkan rasa cinta dalam bentuk seni.
E. Pemujaan
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan
dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia.
Tuhan
adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia
mengabaikan segala perintahnya. Karena
intu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menhilangkan
ketakutan itu manusia memuja-Nya.
Karena
itulah pemujaan kepada Tuhan adalah bagian dari hidup manusia, karena Tuhan
pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri dan penciptaan semesta untuk
manusia.
Dalam
kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama,
kepercayaan, kondisi, dan situasi. Pemujaan itu dilakukan manusia karena mereka
ingin berkomunikasi dengan Tuhannya.
Bila
setiap hari sekian kali manusia memuja kebesarannya dan selalu mohon apa yang
kita inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya. Maka wajarlah
cinta manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Alangkah besar dosa kita,
apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya sekejap.
F. Belas kasihan
Belas kasihan identik dengan cinta terhadap sesama. Cinta
sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada
orang tua, pria – wanita, cinta kepada Tuhan.
Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas
kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya,
pandainya, melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini mengandung arti
yang luas. Mungkin tua, sakit – sakitan, yatim, yatim – piatu, penyakit yang
dideritanya, dan sebagainya.
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah
orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.
Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang
itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati
kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Kemudian apa bedanya rahmah
dengan rahman? Kalau Rahman ada unsur member. Misalnya seseorang memusuhi kita,
tetapi kita tidak membalasnya, malahan kita jadikan dia sebagai teman baik.
Jadi, pengertian rahmah adalah kita menaruh perhatian (simpati) terhadap
penderitaan orang lain, lalu kita menunjukkan jalan keluar kepadanya. Tetapi
kalau kita menaruh rasa simpati kepada orang yang tidak dalam kesulitan,
sehingga menyebabkan rusak (menjerumuskan), maka hal itu disebut memanjakan.
G.
Cinta kasih erotis
Cinta
kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan
seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat eksklusif,
bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling
tidak dapat dipercaya.
Cinta
kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa
jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat
diantara dua orang yang asing satu sama lain. Tetapi seperti yang telah
dikatakan terlebih, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada
hakekatnya hanyalah sementara saja. Bilamana orang asing tadi telah menjadi
seseorang yang diketahui secara intim, taka da lagi rintangan yang harus
diatasi, tidak ada lagi kemesraan tiba-tiba yang harus diperjuangkan.
Keinginan
seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi sekali-sekali bukan merupakan
nafsu fisis belaka, untuk meredakan ketegangan yang menyakitkan. Keinginan
seksual dapat distimuli, dirangsang oleh keangkuhan, oleh keinginan untuk menyakiti,
bahkan oleh keinginan untuk memusnahkan. Semua itu dapat menstimulasi yang sama
beratnya dengan cinta kasih. Keinginan seksual dengan mudah dapat dicampuri
atau distimulasi oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam, sedangkan cinta kasih
merupakan salah satu diantaranya. Karena itu, oleh sebagian orang, keinginan
seksual senantiasa disamakan dengan gagasan cinta kasih, mereka mudah terbawa
oleh kesimpulan yang salah bahwa mereka sedang mencintai dan mengasihi yang
lain. Sedangkan yang sebenarnya terjadi ialah bahwa mereka saling menginginkan
secara fisis.
Cinta
kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Apabila
keinginan untuk penyatuan fisis tidak dirangsang oleh cinta kasih, apabila
cinta kasih erotis tidak juga merupakan cinta kasih kesaudaraan, ia hanya akan
membawa kita kepada penyatuan yang bersifat orgiatis (pesta pora) dan sementara
saja. Daya Tarik seksual untuk sementara waktu menimbulkan khayalan penyatuan.
Namun tanpa cinta kasih, sebenarnya penyatuan ini membiarkan dua orang asing
tetap berjauhan yang satu dengan yang lain seperti sebelumnya.
Dalam
cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri eksklusif dalam cinta kasih
erotis ini perlu dibicarakan lebih lanjut. Sering kita jumpai sepasang
orang-orang yang sedang saling mencinta tanpa merasakan cinta kasih terhadap
setiap orang lainnya, cinta kasih mereka sebenarnya merupakan semacam egoism
dua orang. Mereka merupakan dua orang yang saling menemukan kesamaan dan yang
telah mengatasi keterpisahannya dengan cara satu individu mewakili dua invidu.
Dengan
demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi
individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari
pada perbuatan kemauan, kedua-duanya benar, atau lebih lepat jika dikatakan
bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain. Oleh karena
itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja diputuskan apabila orang
tidak bersukses didalamnya, merupakan gagasan yang sama sekali keliru dengan
gagasan bahwa hubungan semacam itu, di dalam keadaan bagaimanapun, tidak boleh
diputuskan.
Daftar Pustaka
Ebook Gunadarma, Manusia dan Cinta Kasih
No comments:
Post a Comment